WELCOME TO SPEAK OUT.

IT IS PSYCHOLOGY STUDY CLUB UNIVERSITY PERSADA OF INDONESIA Y.A.I

JOIN WITH US ...

Selasa, 06 Juli 2010

Ahmed The Terrorist

Speak Out session 3 (4 Juny 2010)

METAKOGNISI

metakognisi

metamemori

metakomprehensif

proses berfikir

proses mengingat

Proses memahami

sadar kontrol

pengetahuan, sadar terhadap memori

sadar, → maksud

proses kognitif

Metakognisi adalah pengetahuan, kesadaran dan kontrol terhadap proses kognitif.

Pengetahuan kita mengenai proses kognitif bisa memandu kita dalam meranngai keadaan sekitar dan strategi meningkatkan kinerja memori kita di masa mendatang.

Metakognisi mencakup mata metamemori..

Informasi baru → metakognisi → metakomprehension → metamemori

Informasi → metakognisi → informasi lama di recall → metakomprehensif dilengkapi → metamemori dengan informasi yang sudah lengkap.

Metamemori adalah pengetahuan, kesadaran dan kontrol terhadap memori sendiri.

Metamemori relevan ketika anda mempelajari materi baru dan ketika anda mencoba mengingat materi yang dipelajari sebelumnya

· jenis memori mempengaruhi akurasi memori

· saat belajar, kita harus memahami konsep

· metakomprehensif kuat → metamemori kuat

Tip of tongue phenomenon

adalah sensasi yang kita miliki ketika yakin bahwa kita mengetahui kata yang dicari tapi tidak bisa merecall-nya. Orang cenderung mengidentifikasi kata pertama dan jumlah suku kata dalam kata target.

Speak Out session 2 (27 May 2010)

BALANCE THERAPY

Balance Therapy adalah sebuah terapi dengan cara penggalian emosi negatif, rekonsiliasi (memaafkan orang lain dan diri sendiri) di tingkat kesadaran dengan tehnik EFT (Emotional Freedom Technique) dikombinasi dengan Hipno Relaksasi, memprogram ulang pikiran bawah sadar dengan afirmasi positif, mensyukuri segala hal di pikiran bawah sadar.

Tujuan Balance Therapy adalah mendapatkan keseimbangan kesehatan tubuh, jiwa dan roh setelah penarikan energi negatif (emosi – emosi negatif) dan pemberian energi positif (melalui afirmasi positif dengan hipnorelaksasi)

Dengan Balance Therapy, anda dapat mengatasi berbagai masalah emosi, fisik & spiritual, masalah anda sendiri & masalah orang lain, meningkatkan prestasi & kesuksesan anda dalam bisnis, karis & keluarga, serta meningkatkan kedamaian hati & kebahagiaan hidup anda.

EFT (Emotional Freedom Technique) adalah suatu teknik terapi melalui proses penyadaran dan penerimaan emosi.

EFT (emotional freedom technique)

set up

dengan cara karate chop atau sore spot sambil mengucapkan 3x “bagaimanapun (bayangkan dan sebutkan nama emosi/keadaan fisik) yang aku rasakan saat ini, aku sungguh menerima kondisiku, aku mencintai dan menerima diriku apa adanya”

Langkah – langkah yang dilakukan dalam EFT

Tune In

memikirkan dan merasakan keadaan fisik atau emosi yang sedang dialami sambil memperkirakan skala kekuatannya (buat skala 0 – 10)

Tapping

mengetuk pelan dengan dua ujung jari pada bagian tertentu di tubuh, yang terdiri dari 11 titik sambil terus mengingat peristiwanya, masing – masing sebanyak 7 x.

Titik – titik yang di Tapping

· permulaan alis mata

· di atas tulang, di samping mata

· bagian bawah kelopak mata

· di bawah hidung / di kumis

· di antara dagu dan bagian bawah bibir

· di ujung tempat bertemunya tulang dada

· di bawah ketiak, sejajar putting susu

· di samping luar kuku pada jari kelingking, tengah, ibu jari dan jempol

· gamut spot / antara jari manis dan kelingking

Prosedur Gamut Spot

· tutup mata

· buka mata

· lirik ke kanan dengan kuat

· lirik ke kiri dengan kuat

· putar mata dari arah kanan

· putar mata dari arah kiri

· bergumam “humm”

· hitung angka 1-5 dengan meregangkan mulut

· bergumam “humm” lagi

HYPNORELAXATION

Menurut Prof. John Gruzelier (pakar psikologi di Caring Cross Medical School, London) Hypnoterapi berguna untuk meinduksi otak yaitu dengan cara memprovokasi otak kiri (logika / conscious) untuk non aktif dan memberikan kesempatan otak kanan (kreativitas, afeksi / unconscious) untuk mengambil kendali atas otak secara keseluruhan

Cara yang dilakukan adalah dengan membuat otak fokus pada suatu hal yang monoton, dilakukan dengan menggunakan suara dengan intonasi datar (seolah – olah tidak ada hal yang penting yang perlu dilakukan)

Cara kerja Hypnotherapy berkaitan dengan aktivitas otak dimana gelombang aktivitasnya bisa diukur dengan menggunakan EEG (Electro Enchepalo Graphs).

· Beta (14 – 25 Hz) = normal. (atensi, kewaspadaan, kesigapan, pemahaman, kecemasan, ketidaknyamanan)

· Alpha (8 – 13 Hz) = meditatif. (relaksasi, trance ringan, peningkatan produksi serotonin, kondisi pra tidur, awal pikiran bawah sadar)

· Theta (4-7 Hz) = meditatif. (tidur mimpi / REM, peningkatan produksi coticholamine, peningkatan kreativitas, pengalaman emosional, potensi terjadinya perubahan sikap, peningkatan mengingat materi yang dipelajari, lebih dalam mengakses pikiran bawah sadar)

· Delta (0.5-3 Hz) = tidur lelap. (tidur tanpa mimpi, pelepasan hormon pertumbuhan, hilang kesadaran dan sensasi fisik

Speak Out session 1 (21 May 2010)

SIGMUND FREUD

Kecemasan


Reaksi umum individu terhadap ancaman-ancaman rasa sakit dan perusakan dari luar yang tak siap ditanggulanginya adalah menjadi takut. Menghadapi ancaman biasanya orang merasa takut. Kewalahan menghadapi stimulasi berlebihan yang tidak dikendalikan oleh ego, maka ego menjadi diliputi kecemasan.
Dalam teori kedua tentang hidup psikis, ego merupakan asal-usul mekanisme perthanan. Kecemasan dapat dipandang sebagai tanda bahaya (setengah biologis, setengah psikologis) yang mengerahkan mekanisme ini. Mula-mula Freud memandang kecemasan neurosis sebagai libido yang ditransformasikan. Dengan kata lain, kecemasan terjadi karena libido terbendung akibat represi. Dalam buku Inhibisi, Gejala, dan Kecemasan pandangan ini diubah. Ego bukan saja mengalami kecemasan, tetapi juga secara aktif dapat membangkitkan kecemasan agar mekanisme pertahanan dijalankan. Jadi, ego bukan saja merupakan tempat berlangsungnya kecemasan, melainkan juga pelaku kecemasan. Dengan demikian dalam teori kedua tentang kecemasan peranan ego bertambah besar.
Freud membedakan tiga macam kecemasan
1. Kecemasan realitas
Tipe pokoknya adalah kecemasan realitas atau rasa takut akan bahaya-bahaya nyata di dunia luar; kedua kecemasan lain berasal dari kecemasan realitas ini.
2. Kecemasan neurotik
Rasa takut akan insting yang akan lepas dari kendali dan menyebabkan sang pribadi berbuat sesuatu yang bisa membuatnya dihukum. Kecemasan neurotik bukanlah ketakutan akan insting-insting itu sendiri melainkan ketakutan terhadap hukuman yang mungkin terjadi jika suatu insting dipuaskan. Kecemasan neurotik memiliki dasar dalam kenyataan, karena dunia sebagaimana diwakilkan oleh orang tua dan berbagai autoritas lain akan menghukum anak jika ia melakukan tindakan-tindakan impulsif.
3. Kecemasan moral
Rasa takut terhadap suara hati. Orang-orang yang superegonya berkembang dengan baik cenderung merasa bersalah jika mereka melakukan atau bahkan berpikir untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma moral dimana mereka dibesarkan. Mereka mengatakan mendengarkan bisikan suara hati. Kecemasan moral juga mempunyai dasar dalam realitas, di masa lampau sang pribadi pernah mendapat hukuman karena melanggar norma moral dan bisa dihukum lagi.
Fungsi kecemasan adalah memperingatkan sang pribadi akan adanya bahaya, ini merupakan isyarat bagi ego bahwa kalau tidak dilakukan tindakan dengan tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan. Kecemasan adalah suatu keadaan tegangan, ia merupakan suatu dorongan seperti lapar dan seks, hanya saja ia tidak timbul dari kondisi-kondisi jaringan di dalam tubuh, melainkan aslinya ditimbulkan oleh sebab-sebab dari luar. Apabila timbul kecemasan maka ia akan memotivasikan sang pribadi untuk melakukan sesuatu. Sang pribadi bisa lari dari daerah yang mengancam, menghalangi impuls yang membahayakan atau menuruti suara hati.
Kecemasan yang tidak dapat ditanggulangi dengan tindakan-tindakan yang efektif disebut dengan traumatik. Ia akan menjadikan sang pribadi dalam keadaan tak berdaya, serba kekanak-kanakan.
Pada saat lahir, manusia mengalami kecemasan pertama, yang menjadi model bagi setiap kecemasan lain di kemudian hari, tetapi dalam hal ini Freud tidak rela mengikuti kesimpulan yang ditarik oleh muridnya, Otto Rank (1884-1939) dalam bukunya Trauma Kelahiran (1924). Menurut Rank, semua neurosis dapat diasalkan dari kelahiran sebagai trauma yang pertama dan terdalam. Dengan demikian Rank tidak lagi memerlukan peranan kompleks oedipus bagi terbentuknya neurosis. Freud menolak konsekuensi-konsekuensi itu tetapi tetap mengakui hubungan antara kecemasan dan kelahiran.
Jabang bayi (neonatus) diterpa secara bertubi-tubi oleh stimulus-stimulus dan dunia yang belum dikenalnya dan terhadap mana ia belum mampu menyesuaikan diri. Bayi membutuhkan lingkungan yang terlindungi agar egonya mempunyai kesempatan untuk berkembang sampai ia dapat menguasai stimulus-stimulus yang kuat dari lingkungan. Apabila ego tidak dapat menanggulangi kecemasan dengan cara-cara rasional, maka ia akan kembali pada cara-cara yang tidak realistik. Inilah yang disebut mekanisme-mekanisme pertahanan ego.

Hal – hal yang masih didiskusikan dalam SPEAK OUT adalah

• Apakah insting laki-laki dengan perempuan berbeda?
• Insting mati: orang itu mempunyai kecenderungan untuk mati
• Contoh insting mati adalah depresi
• Insting mati dialami dalam keadaan sadar dan tidak sadar?
• Apa insting mati dialami dalam kondisi tahu atau tidak tahu?
• Insting mati itu menhilangkan eksistensi sesuatu yang menggangu.
• Apakah tindakan agresi pasti tindakan sadar?
• Apa itu insting mati?
• Bagaimana dengan alam prasadar?
• Alam bawah sadar dan tidak sadar sama atau tidak?
• Apakah psikopat itu sangat cerdik?
• Id tidak akan hilang tapi berubah.
• Perbedaan dan kesamaan dari kecemasan, trauma, phobia?